Ungkapan ada perempuan hebat di balik kesuksesan seorang laki-laki, berlaku bagi Dr. Rizal Ramli. Ekonom terkenal Indonesia ini “memiliki” tiga sosok perempuan luar biasa yang menjadi sumber inspirasi dan energi untuk meraih sukses.   

rizal.jpgFoto:Dok.Dokumen pribadi/RizalRamli

Pembawaannya tenang dan gaya bicaranya lugas. Di wajahnya tergambar jelas kesungguhan, ketulusan dan konsistensi untuk selalu berusaha memberikan karya terbaik demi kemajuan bangsa Indonesia. Dialah Rizal Ramli. Dengan visi, integritas dan kepemimpinannya, Rizal Ramli mampu menapaki berbagai tangga kesuksesan dan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan. Ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 12 Agustus 2015 – 27 Juli 2016 di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya, Rizal Ramli yang dijuluki “Sang Penerobos” dengan ide-ide segarnya yang solutif, pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) tahun 2000, Menteri Koordinator bidang Perekonomian serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari tahun 1999 – 2001. 

Dalam pandangan Rizal Ramli, pria kelahiran Padang, 10 Desember 1954, perempuan – perempuan di Indonesia sangat hebat,  cerdas dan independen. Mereka sukses berkarya tak hanya di lingkungan keluarga, tapi juga telah membuktikan eksistensinya di banyak bidang. Mulai dari tenaga kesehatan, pendidik, ekonom, arsitek, hingga dunia politik. “Bahkan saya bisa di posisi ini sekarang, tak lepas dari peran dan jasa para perempuan hebat,” jelas Rizal Ramli pada Tatler Indonesia.   

Lebih jauh dijelaskan Rizal Ramli, sosok perempuan pertama yang berjasa membentuk kepribadiannya adalah Ibunya bernama Rawiyah. Rizal bercerita, dirinya sudah ditinggal kedua orang tua sejak masih berumur lima tahun. Namun kenangan kepada ibunda tercinta masih terpatri dalam ingatan.  Menurut Rizal, ibunya yang bekerja sebagai guru di sekolah pendidikan Belanda,  adalah sosok perempuan modern yang memiliki pandangan jauh ke depan. Ibunya selalu mengajarkan membaca sejak ia kecil. “Saya ingat sekali, dulu Ibu saya membawa saya duduk ke pinggir jendela untuk membacakan buku-buku cerita. Sejak saat itu saya hobi membaca. Dan dari umur tiga tahun saya sudah bisa membaca,” kenangnya.   

Bagi Rizal Ramli, kegemaran membaca merupakan warisan sangat berharga dari ibunya. “Dengan rajin membaca, terutama kisah dan pemikiran para tokoh-tokoh  dunia seperti Ir. Soekarno, Nelson Mandela dan Albert Einstein, saya seolah berdialog dengan mereka. Dan ini menjadi bekal hidup yang penting. Saya sangat berterimakasih pada mendiang Ibu yang memberikan cinta, perhatian dan pengorbanannya mendidik saya,” tutur Rizal. 

Selanjutnya, sosok perempuan kedua yang juga sangat berjasa dan berperan penting dalam kehidupan Rizal Ramli adalah sang nenek bernama Kasina Rachman. Rizal bercerita, setelah kedua orang tuanya meninggal, di usia lima tahun ia kemudian tinggal dan ikut bersama dengan neneknya di Bogor, Jawa Barat. 

“Sejak kecil, saya diasuh dan dekat sekali dengan nenek saya,” kenangnya. Bagi Rizal Ramli sosok neneknya sudah seperti orang tuanya sendiri. Meski sang nenek tidak bisa membaca dan menulis, Rizal menilai rasa ingin tahu neneknya sangat besar. Sang nenek, kata Rizal, selalu minta dibacakan surat kabar oleh para cucunya. Dari neneknya Rizal Ramli belajar untuk selalu berpikiran terbuka, kritis dan selalu haus, peka akan perkembangan kondisi sosial masyarakat.  

Berikutnya, sosok perempuan luar biasa yang mampu memberi semangat dan cinta bagi Rizal Ramli yaitu almarhumah istrinya, Ir. Herawati Ramli M.Arch, arsitek lulusan Instititut Teknologi Bandung (ITB) dan Harvard School of Design.  Hera – begitu sapaan akrabnya, memiliki kepribadian yang sangat berbeda. “Saya seorang yang sangat rasional, bersikap tegas dan terbuka. Sementara Hera sangat kalem, lembut dan hati-hati dalam berbicara serta sangat memikirkan perasaan orang lain,” jelas Rizal Ramli. Namun keduanya memiliki banyak kesamaan yaitu, sangat mencintai Indonesia dan sangat peduli pada nilai-nilai kemanusiaan. 

Tahun 1982 Rizal Ramli dan Herawati menikah dan dikemudian hari dikarunia tiga orang anak, Dhitta Puti Sarasvati Ramli, Dipo Satria Ramli, dan Daisy Orlana Ramli. Tahun 2006 Herawati meninggal dunia. Bagi Rizal Ramli, untaian semangat dan totalitas cinta yang diberikan Herawati pada dirinya, ketiga anaknya dan teman-temannya, meninggalkan kesan yang sangat dalam dan tak pernah bisa dilupakan. 

Termasuk semangat mencintai Indonesia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, terus digelorakan dan disuarakan Rizal Ramli hingga detik ini. 

Perempuan-perempuan hebat disekeliling Rizal Ramli yaitu Rawiyah ibundanya, Kasina Rachman sang nenek dan Herawati Ramli, istri tercinta menjadi sumber inspirasi, energi dan menempanya menjadi  sosok inovatif yang selalu berpikir demi kemajuan bangsa. Ia tak pernah memikirkan dirinya sendiri. Yang ada hanyalah tekad bulat memperjuangkan kebenaran membela kepentingan  masyarakat luas. Itulah sikap konsisten Rizal Ramli yang terlihat dan terpancar sampai saat ini.